“Saya tidak mengukur kesuksesan seorang dengan seberapa tinggi dia mendaki tetapi seberapa tinggi dia memantul ketika dia mencapai dasar.”
- George S. Patton
Pesan dari kubur yang kosong adalah, “Jangan takut!”. Mengapa demikian ?. Sebab Dia mengalahkan musuh-musuh-Nya (Matius 28:1-5). Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Tuhan sudah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33), daging (Roma 6:1-7), Iblis (Yohanes 12:31), dan maut itu sendiri (1 Korintus 15:50-58). Oleh karena itu, kita tak perlu takut terhadap kehidupan atau pun kematian, terhadap waktu atau pun kekekalan (Wahyu 1:17-18). Kesulitan tidak membuat kita takut, tetapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Buanglah segala kebimbangan dan kecemasan. Gantilah dengan kepercayaan yang teguh pada Tuhan yang selalu memelihara hidup kita. Tantangan selalu ada di depan, namun tangan Tuhan akan tetap memegang tangan kita. Bangkit dan melangkahlah !.
Dia memenuhi janji-Nya (Matius 28:6-7). Karena para pengikut-Nya lupa pada janji kebangkitan-Nya, mereka berdukacita, bukannya bersukacita. Tuhan senantiasa memenuhi janji-Nya, betapa pun gelapnya kondisi kita saat ini, kita tetap bersukacita. Sebab sukacita dikerjakan Roh di dalam diri kita, bukan akibat situasi di sekitar kita.
Dia pergi mendahului Kita (Matius 28:7-10). Ketika para perempuan bergegas menyampaikan berita itu, mereka bertemu Tuhan; kita selalu bertemu Tuhan di jalan ketaatan. Sang Gembala pergi mendahului domba-Nya untuk menyiapkan jalan bagi mereka. Kita tidak bisa memastikan situasi yang ada di depan kita, tetapi yang pasti adalah Tuhan telah mendahului kita untuk menyiapkan jalan. Kita memiliki Juru Selamat yang hidup dan menang, yang berdaulat atas segala sesuatu. Menyelaraskan kaki dengan rute yang Tuhan buat akan membawa kita kepada situasi yang menakjubkan. Percayalah kepada-Nya!.
Pertanyaan