PENTAKOSTA: Roh Kudus Memberikan Kuasa Dalam Pemberitaan Injil

  • 08 Jun 2025
  • Fulfilling God's Purpose

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" - Kisah Para Rasul 1:8

Pentakosta dalam Perjanjian Lama merujuk kepada perayaan orang-orang Yahudi setelah akhir musim gandum dan diperingati sebagai hari raya penuaian. Perayaan ini disebut hari raya tujuh minggu. Bagi orang-orang Yahudi, Pentakosta ini bukan sekedar suatu perayaan panen biasa saja, tetapi memiliki makna rohani yang secara lebih dalam terkait dengan perjanjian Allah yang dibuat di Gunung Sinai dengan mereka sebagai umat-Nya.

Bagi gereja Tuhan, Pentakosta diperingati sebagai hari turunnya Roh Kudus ke atas murid murid Yesus yang terjadi di sebuah ruang atas dari sebuah rumah di kota Yerusalem tepat pada waktu orang-orang Yahudi merayakan hari Pentakosta, 50 hari setelah Paskah. Sebelum kenaikan ke surga, Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus. Dia mengatakan hal itu di dalam Lukas 24:49 dan Kisah Para Rasul 1:4-5. Dan janji ini digenapi ketika pada hari Pentakosta, dimana Roh Kudus turun ke atas para murid tersebut dalam bentuk lidah-lidah seperti nyala api dan tiupan angin, serta menjadikan mereka berbicara dalam bahasa-bahasa asing seperti yang digerakkan oleh Roh Kudus kepada mereka. Hal inilah yang akhirnya menjadikan Petrus untuk kali pertamanya berani menyampaikan kebenaran Injil Yesus Kristus kepada orang-orang Yahudi yang ada pada waktu itu, sehingga menjadikan sejumlah banyak orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:1-41). Peristiwa inilah yang disebut juga sebagai hari kelahiran gereja dan dimulainya misi penjangkauan terhadap jiwa-jiwa.

Panggilan kepada orang percaya untuk menjadi saksi-saksi Yesus Kristus

Pada waktu memperingati hari Pentakosta, kita diingatkan bahwa Allah telah memanggil kita sebagai umat kepunyaan-Nya yang diperintahkan untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia. Dalam suratnya yang pertama, Petrus mengatakan: “Tetapi Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9).

Pada waktu memperingati hari Pentakosta, kita diingatkan juga bahwa Allah memberi Roh Kudus Nya supaya kita dengan kuasa-Nya menjadi saksi saksi bagi Yesus Kristus. Dia berkata: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8). Roh Kudus yang diberikan itulah yang memberi kita kuasa untuk memberitakan Injil yang adalah kabar baik bagi manusia agar dapat berada di dalam kerajaan Allah melalui kasih karunia dan belas kasihan-Nya, dan melalui apa yang telah Yesus Kristus kerjakan di atas kayu salib bagi kita. Di sinilah kita berperan — agar kita dapat menjadi saksi belas kasihan Allah sebagaimana yang ditunjukkan Yesus Kristus bagi kita. Itulah misi gereja, alasan keberadaan gereja, dan alasan setiap orang percaya dipanggil ke dalam gereja yang adalah tubuh Kristus. Oleh karena itu kita perlu ingat bahwa Roh Kudus diberikan kepada kita bukan untuk meninggikan diri sendiri, tetapi supaya kita dapat menjadi saksi Yesus Kristus yang meninggikan Dia.

Kuasa yang diberikan dalam memberitakan Injil

Ketika Petrus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang sangat banyak pada saat hari Pentakosta itu, disebutkan bahwa dia berkata dengan suara nyaring (Kisah Para Rasul 2:14) dan secara terus terang tanpa rasa takut memberitakan kepada mereka bahwa Yesus Kristus yang mereka telah salibkan dan membuat-Nya mati itu, telah dibangkitkan Allah dan dilepaskan dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada di dalam kuasa maut itu (Kisah Para Rasul 2:24). Dari sini terlihat bahwa dampak turunnya Roh Kudus ke atas Petrus dan murid-murid yang lainnya, adalah perubahan hidup yang nyata dalam kehidupan mereka. Para murid, termasuk Petrus, yang paska penyaliban dan kematian Yesus menjadi begitu sangat ketakutan dengan orang-orang Yahudi (Yohanes 20:19), sekarang menjadi orang-orang yang berani berdiri dan berbicara dihadapan mereka menyampaikan kebenaran Injil. Bahkan dampak dari apa yang disampaikan oleh Petrus pada saat itu menjadikan kira-kira tiga ribu orang menerima perkataannya dan yang memberi diri dibaptis (Kisah Para Rasul 2:41), bahkan setelah itu dikatakan bahwa tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:46).

Bukankah kita dapat melihat ada kuasa yang terlihat dalam kehidupan para murid setelah Roh Kudus turun ke atas mereka pada hari Pentakosta tersebut? Siapakah yang dapat merubah hidup yang penuh ketakutan menjadi penuh keberanian dalam hidup para murid dan juga dalam hidup orang-orang Yahudi yang mau menerima berita Injil yang disampaikan oleh mereka, kalau bukan Roh Kudus yang telah turun ke atas mereka? Jadi Roh Kudus memberikan kuasa kepada para murid dalam memberitakan berita Injil Yesus Kristus. Kuasa tersebut bukan saja dalam memberikan hikmat berkata-kata yang penuh otoritas ketika Firman Tuhan disampaikan, tetapi juga ada kuasa yang meneguhkan kesaksian mereka ketika nama Yesus Kristus disebutkan. Hal ini dialami oleh Petrus dan Yohanes, ketika mereka dalam perkenanan Tuhan menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya di dekat pintu gerbang Bait Allah. Kesembuhan orang itu terjadi setelah mereka berkata: “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kisah Para Rasul 3:6). Dalam Kitab Kisah Para Rasul, dapat dilihat bahwa setelah turunnya Roh Kudus ke atas para murid, terdapat hal-hal yang menakjubkan yang mengiringi kehidupan dan kesaksian mereka sebagai saksi saksi-Nya Yesus Kristus, seperti halnya: adanya mukjizat kesembuhan, dilepaskannya orang dari kuasa setan, dibangkitkannya orang yang mati. Hal-hal tersebut meneguhkan kesaksian mereka dalam memberitakan Injil Yesus Kristus.

Roh Kudus Diberikan Bagi Setiap Orang Percaya

Roh Kudus tidak hanya diberikan kepada para murid-murid Yesus Kristus saja pada saat hari Pentakosta, tetapi juga diberikan kepada setiap murid-murid Yesus Kristus atau orang percaya dimana pada segala jaman dan tempat. Meskipun tidak sedikit orang percaya mengalami tekanan kehidupan yang begitu hebat karena nama Yesus Kristus, tetapi setiap orang percaya masih saja tetap dapat menjadi saksi hidup bagi Yesus Kristus; setiap orang percaya memiliki harapan di dalam Dia, dan masing-masing dapat memberikan jawaban atas pengharapannya di dalam Dia. Setelah Stefanus dirajam karena menyampaikan berita tentang Yesus Kristus, penganiayaan besar terjadi pada gereja mula-mula, dan banyak orang percaya melarikan diri dari Yerusalem (Kisah Para Rasul 8:1). Tetapi ketika mereka berpencar, mereka tetap saja memberitakan firman, memberitakan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 11:19-20). Mengapa hal itu bisa terjadi, jawabannya adalah karena Roh Kudus ada di dalam hidup mereka. Mereka tidak dapat dibungkam, bahkan ketika nyawa mereka terancam! Tidak masalah apakah mereka penatua atau orang awam — masing-masing dari mereka memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus. Kiranya keadaan yang serupa terjadi di dalam kehidupan setiap jemaat dari gereja kita pada saat ini. Kita harus percaya bahwa Roh Kudus yang sama memberi kita energi yang sama seperti kepada orang-orang percaya pada jaman para murid-murid dalam kitab Kisah Para Rasul. Kita juga percaya bahwa Yesus Kristus yang sama adalah juga Tuhan yang memimpin gereja pada saat ini. Kita dapat berdoa untuk keberanian yang sama dalam menyampaikan kabar baik keselamatan dari Yesus Kristus, yang adalah Tuhan, pada hari-hari ini. Bersama Roh Kudus, pasti bisa. Mengapa? Karena Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi dari Allah Trinitas, Ketiga Yang Esa, yang berkuasa telah diberikan kepada kita dan yang mau berdiam di dalam diri kita. Dan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita itu lebih besar dari roh-roh apapun yang ada di dunia ini. Amin!

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:11)

“Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia ini.” (I Yohanes 4:4)