MENGHIDUPI KASIH

  • 22 Jun 2025
  • Fulfilling God's Purpose

Paulus menyatakan beberapa hal berkaitan dengan kasih, diantaranya: Iman yang bekerja oleh kasih (Galatia 5:6); Melayani seorang dengan yang lainnya oleh kasih (Galatia 5:13); Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Galatia 5:14). Bahkan Yesus menyatakan: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan terutama. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Paulus sendiri menerjemahkan Kasih bukan sekedar perasaan yang sentimental untuk berbuat baik, tapi bukti nyata bahwa kita mengasihi, menolong dengan melalui banyak pengorbanan dan kepedihan hati saat melakukannya.

Kasih itu membuktikan sesuatu dan ini dapat dilihat dan dirasakan bersama-sama:

  1. Kasih Terhadap Sesama Adalah Bukti Kehidupan: Rasul Yohanes berusaha meyakinkan jemaat bahwa mereka adalah orang percaya yang benar dan mereka memiliki kehidupan Allah yaitu hidup yang kekal. Bagi Yohanes, seorang yang berjalan dalam terang dan berjalan di dalam kasih secara bersamaan merupakan dua bagian yang paling penting dan mendasar menjadi seorang Kristen sejati (1 Yohanes 1:5, 2:3-6, 3:10-11). Jadi dapat dikatakan bahwa saat seorang anak Tuhan mampu mengasihi saudaranya maka itu sudah menjadi satu bukti nyata bahwa orang tersebut sudah memiliki kehidupan kekal yang telah dianugerahkan Tuhan (1 Yoh. 3:1-4). Dan ini juga dapat menjadi bukti bahwa seorang telah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24). Seseorang yang sudah menerima Yesus dan menaruh iman kepada Bapa melalui karya korban Salib Yesus, saat itulah dia terima hidup kekal.
  2. Kasih Adalah Masalah Hidup dan Mati: Kalau kasih menjadi bukti adanya kehidupan kekal dalam diri seseorang, maka kebencian menjadi tanda seseorang tidak memiliki kehidupan kekal dalam dirinya. Inilah yang dialami Kain saat dia merasa iri hati dan sangat membeci bahkan sampai membunuh saudaranya sendiri (1 Yohanes 3:14-15). Sementara orang Kristen yang dipenuhi kasih akan menuntun dia untuk memberikan nyawanya dan bukan mengambil nyawa orang lain seperti apa yang dilakukan Kain kepada Habil
  3. Kasih Terhadap Sesama Adalah Bukti Iman: Tindakan mengasihi satu dengan lainnya merupakan bukti kehidupan Allah dalam kita. Dan hal ini juga merupakan bukti iman yang pertama-tama membuat kita menerima kehidupan. Seperti apa yang dikatakan Yakobus, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:14-17). Yohanes sependapat dan mengatakan iman tanpa bukti kasih dalam perbuatan baik adalah mati dan hanya omong kosong saja (1 Yoh. 3:23).
  4. Kasih Terhadap Sesama Adalah Bukti Tentang Allah: Dalam 1 Yohanes 3:16 dikatakan Allah adalah kasih, sehingga Allah adalah sumber semua kasih sejati. Kasih adalah hakikat dan keberadaan Allah. Dan bahkaan seluruh sikap dan tindakan Allah terhadap ciptaan-Nya adalah kasih (1 Yohanes 3:7-10). Bagaimana kita tahu bahwa Bapa mengasihi kita? Melalui Korban kematian Yesus di atas kayu salib menjadi bukti betapa Ia sangat mengasihi manusia (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:9-10). Pada intinya tujuan Yohanes mengajarkan kasih adalah untuk memotivasi umat-Nya meneladani kasih Allah Bapa dan Anak dengan cara mengasihi satu sama lainnya. Jadi apabila saat ini anda sedang bergumul mengasihi orang Kristen lainnya, ada dua hal yang bisa anda lakukan: Pertama, pergilah kepada Allah sumber kasih itu dan mintalah agar kasih Ilahi-Nya memenuhi anda; dan kedua lihatlah teladan kasih, salib Kristus dan ikutilah teladan itu. Dan pada akhirnya dunia akan dapat melihat bukti nyata dari Allah yang hidup melalui cara hidup orang Kristen yang hidup saling mengasihi.
  5. Kasih Terhadap Sesama Adalah Bukti Tentang Yesus: Saat sesama orang Kristen saling mengasihi, maka hal itu menunjukkan milik siapakah mereka. Dan juga membuktikan bahwa mereka memiliki iman yang menyelamatkan, hidup yang kekal dan membuktikan realitas Allah dan bahwa dia adalah seorang pengikut Yesus yang sejati.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Apa hubungan menghidupi kasih dengan pertumbuhan iman?
  2. Mengapa kasih menjadi pembeda kualitas anak Tuhan dengan dunia hari-hari ini?
  3. Bagaimana mempraktikkan kasih yang utuh kepada sesama orang Kristen?