Tangan Yang Terulur

  • 26 Jan 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Di dalam Lukas 10:25-37 Yesus berbicara tentang perumpamaan orang Samaria yang murah hati.  Yesus menunjukkan bahwa orang Samaria itu memiliki sikap kasih seperti yang diperintahkan Allah. Perumpamaan ini menekankan bahwa dalam iman dan ketaatan yang menyelamatkan terkandung belas kasihan bagi mereka yang membutuhkan.  Panggilan untuk mengasihi Allah adalah juga panggilan untuk mengasihi sesama.  Hidup baru yang sudah kita terima dalam Yesus Kristus akan menghasilkan belas kasihan bagi mereka yang tertekan dan menderita dan membutuhkan pertolongan kita.  Jadi setiap orang yang menyebut diri Kristen sudah seharusnya di dalam hatinya ada belas kasihan dan kepekaan terhadap orang lain yang membutuhkan pertolongan.  Dengan kata lain tangan kita harus siap terulur untuk menolong kebutuhan sesama kita.

Siapakah sesama kita itu?  Sesama kita adalah siapapun yang membutuhkan pertolongan kita, lalu bagaimana kita dapat melihat kebutuhan mereka?  Tidak ada cara yang lain, kita harus melihat dari kacamata belas kasihan.  Ketika Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini, Dia berkata belas kasihanlah yang telah mendorong orang Samaria itu untuk berhenti dan kemudian menolong orang laki-laki yang telah dirampok sehingga penuh luka (ayat 33).  Setiap hari, Allah mengharapkan tangan kita terulur untuk menyalurkan pertolongan kepada orang lain, sehingga melalui perbuatan baik kita, mereka akan mempermuliakan Bapa kita di Surga (Matius 5:16).

Seperti halnya belas kasihan yang Yesus tunjukkan (Matius 15:32; Markus 1:41; 6:34; Lukas 7:13), harus kita sebarkan melalui hidup kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya (Efesus 4:2; Roma 12:15; Galatia 6:2).  Yesus  memberi teladan kepada kita bagaimana tangan kita harus terulur setiap hari untuk orang lain.

Tangan yang terulur berbicara tentang 2 hal, yaitu

  1. Memakai apa yang kita miliki baik itu uang, talenta, dukungan untuk memenuhi kebutuhan sesama kita
  2. Belas kasihan dari orang-orang percaya akan membuat dunia memahami belas kasih Kristus.

Banyak orang di sekeliling kita yang membutuhkan pertolongan.  Sebagai orang percaya kita tidak boleh mengeraskan hati untuk tidak menolong mereka.  Kita harus memakai hidup kita dengan segala yang kita miliki sebagai alat Tuhan untuk menolong mereka yang membutuhkan, sehingga melalui belas kasihan yang ada dalam hidup kita, banyak orang akan mengenal Yesus, dan percaya kepada-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.