PIKULLAH SALIBMU

  • 14 Apr 2024
  • Fulfilling God's Purpose

“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Matius 16:24

Perintah Tuhan agar kita mengikut Dia relevan bukan hanya pada masa la hidup secara fisik di dunia, tetapi juga sepanjang waktu. Ia dengan jelas menyatakan di akhir pelayanan-Nya di bumi. Ia telah bangkit dari kematian dan akan kembali kepada Bapa-Nya. Implikasi tentang mengikut Yesus ini terjadi setelah Yesus naik ke surga. Sampai Yesus datang kembali, la berharap murid-murid-Nya di dunia mengikut Dia. Jadi mengikut Yesus tidak dibatasi dengan berjalan secara fisik di sekitar Palestina di belakang Yesus. Perintah Yesus adalah untuk setiap orang di tiap negara di tiap zaman.

Tuntutan untuk mengikut Yesus berarti bahwa setiap orang harus bersama Dia melakukan apa yang la lakukan. la datang untuk "mati bagi bangsa (Israel), dan bukan hanya untuk bangsa Israel, namun juga untuk menyatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai di luar (Yoh. 11:51-52). la datang mengumpulkan suatu umat, khususnya mengumpulkan suatu umat yang setia kepada-Nya untuk kemuliaan Bapa-Nya dengan mati untuk menyelamatkan mereka dari dosa dan memberi mereka hidup yang kekal (Yoh. 13:34-35). Oleh sebab itu, ketika la meminta agar kita mengikut Dia, yang dimaksud ialah kita ikut bersama- Nya dalam tugas mengumpulkan. "Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan" (Luk. 11:23). Apabila kita tidak mengumpulkan, maka kita menceraiberaikan. Mengikut Yesus berarti melanjutkan pekerjaan-Nya yang untuk itulah la datangmengumpulkan umat yang setia kepada-Nya untuk kemuliaan Bapa-Nya.

Mengikut Yesus berarti bahwa kita ikut dalam penderitaan-Nya. Ketika Yesus memanggil kita untuk mengikut Dia, la tahu bahwa Ia menuju ke salib, dan la menuntut kita melakukan hal yang sama. Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat. 16:24). Yesus menekankan pada kata menyangkal diri dan memikul salib. Yesus tidak mati untuk menjadikan kehidupan kita mudah dan makmur. la mati untuk menyingkirkan setiap halangan untuk sukacita kekal yang akan kita peroleh dari-Nya. Dan la memanggil kita untuk mengikuti-Nya di dalam penderitaan-Nya sebab kehidupan penderitaan dengan sukacita ini demi Yesus (Mat. 5: 12) menunjukkan bahwa la lebih berharga dari segala pahala yang ditawarkan dunia (Mat. 13:44; 6:19-20).

Yesus berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yoh. 8:12). Mengikut Yesus memang dapat membawa kita melalui penderitaan dan kematian. Namun jalannya terang dengan hidup dan kebenaran. Yesus berjanji: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28:20). Dan di mana Yesus hadir di situ ada sukacita, sukacita di dalam penderitaan sekarang, namun tetap adalah sukacita. "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh" (Yoh. 15: 11).

Mengikut Yesus juga membuat kita memutuskan hubungan dengan harta milik. Firman Tuhan menyatakan bahwa "Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri-Nya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku" (Luk. 14:33). Melepaskan diri dari apa yang Anda miliki tidak selalu berarti menjual semua milik Anda. Yesus memuji Zakheus yang memberikan separuh dari harta miliknya untuk orang-orang miskin (Luk. 19:8 9). Mengikut Yesus itu mahal dan berharga. Yesus tidak ingin menjebak Anda dengan semacam umpan atau tombol untuk mengikut Dia. la sangat jelas menggambarkan harga yang harus dibayar. Biarlah panggilan untuk mengikut Yesus menjadi jelas dan tulus. "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh. 16:33).