Prioritas Keluarga

  • GSJA Eben Haezer
  • Keluarga
  • 10 Feb 2017

Dalam From Bad Beginnings to Happy Endings, Ed Young menulis: “saya kenal satu keluarga yang memiliki enam anak laki-laki, semuanya sekarang telah menjadi pemuda tampan dan telah meninggalkan rumah.  Orang-orang biasa mengatakan kepada ayah mereka, “Nak, akan saya berikan uang berapa pun seandainya saya bisa membesarkan enam pemuda yang baik seperti anak-anakmu,”  Wesley Neely memiliki perusahaan kayu sendiri dan usaha-usahanya itu menopang keluarganya dengan baik.  Saya percaya bahwa dengan keahlihan dan dorongan, ia bisa menjadi seorang miliuner, tetapi bisnisnya tidak pernah benar-benar membumbung tinggi seperti yang diperkirakan semua orang.  Alasannya ? Daripada mengabadikan waktu yang tak terbatas dan tenaga pada pekerjaan, ia memilih untuk meluangkan lebih banyak waktu bersama putra-putranya, terutama saat mereka masih kecil.

“Pilihannya harus dibayar dengan uang, tetapi oh, lihat apa yang ia dapatkan! Ia lebih tertarik untuk mendidik anak-anaknya daripada menumpuk kekayaan.  Peran sebagai ayah yang baik memang mahal—dan mata uangnya disebut waktu.”

Dalam sebuah surat yang belum selesai dan ditemukan setelah meningggalnya, Michael Landon menyatakan, “Keluarga adalah segalanya.”  Sering kali, orang-orang yang mengejar sukses pribadi tidak memahami itu.  Itu tidak berarti apa-apa jika anda kehilangan keluarga Anda dalam prosesnya.  “Oleh sebab itu di tahun yang baru ini, mari kita lebih memprioritaskan hubungan –hubungan dalam keluarga.”

“Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka segala perintah-Nya.  Anak cucunya akan perkasa di bumi.”
(Mazmur 112:1,2)