Makanan & Kesehatan Secara Alkitabiah

  • GSJA Eben Haezer
  • Kesehatan
  • 01 Mar 2016

Kesehatan baik secara medis maupun makanan merupakan dua hal yang berkaitan satu dengan lainnya. Kita percaya bahwa Tuhan menyediakan dan menginginkan yang terbaik bagi  umatnya. Sebagai contoh, Tuhan menetapkan aturan-aturan yang cukup banyak di zaman Perjanjian Lama. Mari kita akan sedikit membahas tentang sisi medis dan makanan yang ada pada masa-masa Alkitab dituliskan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Soal menjaga kebersihan di zaman Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan agar umat israel mencuci tubuh dan pakaian mereka di air yg mengalir ( sungai mungkin ) setelah bersentuhan dengan bangkai binatang, dan setelah perang, barang jarahan juga harus di “sucikan” dengan api atau air yang mengalir. Selain itu, jenazah harus dikubur di luar area perkemahan orang Israel dan bangkai hewan harus dibakar. (Bilangan 19 : 3-22, imamat 11 : 1- 47, dan Ulangan 23 : 12 dan untuk bakteri ( penyakit kusta / lepra ) Tuhan memerintahkan imam-imam untuk membakar pakaean-pakean sisa korban lepra / kusta, dalam Imamat 13 : 52 dan juga adanya praktek karantina ( Imamat 13, 14, 22 dan Bilangan 19 : 20 ). Minyak Hyssop semacam lavender mengandung 50% anti jamur dan bakteri di bilangan 19 : 18 dan mazmur 51 : 7. Circumsisi / sunat Tuhan memerintahkan dilakukan saat bayi usia 8 hari setelah lahir ( Kejadian 17 : 12, 21 : 14, Imamat 12 : 3, Lukas 2 : 21 ) karena Vitamin K dan zat prothorombim meningkat 110% di usia 8 hari. Zat tersebut mempercepat penyembuhan dan mengurangi resiko infeksi. 

Makanan orang Israel kebanyakan sayur, buah dan gandum ( berserat tinggi ), mengurangi resiko serangan jantung, cancer. Sebagai contoh saudara kita di gereja Advent Hari ke Tujuh memiliki aturan pola makan sesuai Alkitab. Sejenak kita mundur ke Kanaan beberapa ratus tahun yang lalu zaman Perjanjian Lama dan Baru. Negeri yang berlimpah susu dan madu, lebih detainyal ada buah ara, anggur, wine, madu, zaitun, gandum, ternak.. Makanan bangsa Israel dan sumber bahan-bahan makanan mereka biasanya didapat dari hasil kebun atau lahan mereka sendiri.   Makanan pokoknya roti, dimakan dengan air dan sedikit anggur.  Sementara,  Anggur merupakan minuman yang elit, hanya diminum saat perayaan khusus. Susu serta hasil ternak lainnya melimpah, dimakan bersama buah dan sayuran..  Secara umum sayuran merupakan menu utama. 

Di dalam kisah Daud dan Abigail ( istri dari Nabal ) disebutkan ada beberapa bahan makanan. Dari bahan-bahan tersebut dapat dihasilkan beberapa menu makanan salah satunya ialah masakan daging domba dan salad buah sayur. Buah juga merupakan makanan penting dalam sejarah orang Israel, seperti buah ara dan zaitun yang sering dibuat untuk minyak zaitun.. beberapa manfaat nya antara lain: mencegah penuaan dini, mengontrol tekanan darah, pencegah strok dan cancer, melindungi sel tubuh. Sedangkan buah ara ( buah yg banyak di daerah israel ) berfungsi : mengatasi darah tinggi, mengatasi kencing manis, mencegah osteoporosis, mencegah anemia, mengatasi capek, memperlancar buang air besar, dan juga bagus untuk diet dan juga pembersih kulit yang alami.   Daging biasanya dibakar atau dipanggang dan tidak boleh ada darahnya ( perintah Tuhan dalam Perjanjian Lama ).   Daging dimakan pada event tertentu saja di masa itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pola makan orang Israel pada saat itu cukup sehat, jika dibandingkan dengan kebiasaan makan zaman modern yang lebih banyak memakan daging dan bahan-bahan yang dicampur dengan  kimia ( MSG, pewarna, dll ).

Tuhan sangat memperhatikan manusia, salah satunya ialah dari segi makanan dan kesehatan. Oleh sebab itu, rawatlah tubuh kita dengan pola konsumsi dan kesehatan dengan baik. Mengapa? Karena kita harus memandang diri kita ( secara fisik / tubuh ) berharga sebab kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Kita sebagai orang beriman harus menjaga dan merawat tubuh kita melalui makanan dan prilaku yang sehat. misalnya mengontrol nafsu makan, karena jika kita tidak mampu mengontrol nafsu makan kita, ada kemungkinan kita juga tidak mampu mengontrol hal-hal lain, seperti pikiran, perkataan, emosi, dan lainnya. Rawatlah tubuh dan makanlah dengan bijaksan karena hal tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang beriman di hadapan Tuhan.  Tuhan Yesus Memberkati.