Apakah arti Kesetiaan? Arti yang pertama dari kesetiaan berarti dapat dipercaya dan diandalkan. Dimana kualitas Ilahi ini dapat ditemukan pada orang yang setia melakukan apa yang sudah dijanjikannya. Matius 25:21, 23 Sementara arti yang kedua, kesetiaan berarti orang yang dapat dipercaya melakukan suatu tugas dalam periode waktu yang lama. Sehingga orang lain yang bekerja bersama dia tidak perlu kuatir bahwa suatu saat mereka akan dikecewakan olehnya.
Allah itu setia dan tidak ada kecurangan di dalam diri-Nya, Ia adil dan segala jalan yang ditetapkan Nya adalah sempurna (Ulangan 32:3-4). Kesetiaan Allah digambarkan lebih lanjut dalam peristiwa dituntunnya orang Israel keluar dari tanah Mesir. Kesetiaan Allah dibuktikan dengan menghakimi bangsa Mesir karena melakukan penindasan besar besaran dalam waktu yang lama kepada orang orang Israel. Bahkan Ia juga dengan sabar mendampingi, memelihara bahkan melindungi orang-orang Israel dari para musuh mereka selama berjalan di padang gurun, meskipun sepanjang perjalanan orang-orang Israel lebih memilih menggerutu daripada bersyukur atas kesetiaan Allah.
Allah sangat memuji kualitas kesetiaan Musa. Di dalam Bilangan 11-16, kita bisa melihat bukti kesetiaan Musa kepada Tuhan dengan tetap melakukan tugasnya dengan semaksimal mungkin walaupun sepanjang kepemimpinannya harus diperhadapkan dengan tanggung jawab memelihara kehidupan orang-orang Israel, sering mendapat kritikan dari keluarga, sikap kecil hati dari 10 pengintai bahkan sikap menggerutu dan memberontak dari umat Israel. Bahkan ketika kesetiaan Musa diuji kembali pada saat Allah lebih memilih mencurahkan Roh-Nya dan memakai Eldad dan Medad dengan urapan Ilahi, ia tidak memiliki rasa isi hati bahkan gusar saat melihat orang lain melakukan karunia rohani yang dipikir adalah seharusnya bagiannya dalam pelayanan.
Dan Kesetiaan Yesus merupakan kesetiaan yang melebihi kesetiaan Musa. Dimana, Yesus melakukan kehendak Bapa-Nya, meskipun Dia harus menghadapi rintangan dan godaan sampai akhir kehidupan-Nya dengan taat sampai mati di atas kayu salib demi keselamatan manusia yang berdosa (Yohanes 17:4). Dan pada akhirnya, Yesus mengingatkan bahwa musuh terbesar seseorang setia melayani Allah adalah mamon (Lukas 16:10 13). Bukan uangnya yang menjadi musuh, tapi cinta akan uang menjadi penyebab banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa ketidaksetiaan seperti dosa integritas dan dosa akuntabilitas.
Pertanyaan untuk direnungkan: