Pengampunan Menghasilkan Takut Akan Tuhan (2 Tawarikh 19:1-11)

  • 13 Feb 2022
  • Like Jesus

“Tidak ada yang lain kecuali anugerah pengampunan Tuhan.  Kita berjalan di atasnya,; kita bernafas dengannya; kita hidup saleh dan mati olehnya;"

- Robert Louis Stevenson

 

Yosafat kembali ke rumah dengan selamat hanya karena Tuhan bermurah hati kepadanya dan melindunginya di dalam pertempuran. Apabila kita keluar dari kehendak Tuhan dan masuk ke tempat-tempat berbahaya, kita mencobai Dia. Kita berdosa jika mencobai Tuhan dan memaksa-Nya untuk melakukan mukjizat-mukjizat bagi kita. Itulah cara Iblis mencobai Tuhan Yesus (Matius 4:5-7).

Yosafat berserah pada Firman Tuhan dan kembali melayani rakyatnya. Selama ia pergi bertempur dalam peperangan orang lain, rakyatnya sendiri terabaikan (Kidung Agung 1:6). Seperti gembala yang baik, ia mencari yang terhilang dan membawa mereka kembali kepada Tuhan (Yehezkiel 34:1-10). Ia berusaha agar rakyatnya dilindungi oleh hakim-hakim yang jujur dan dilayani oleh imam-imam yang saleh.

Perhatikanlah penekanan pada takut akan Tuhan (7, 9). Yosafat telah berdosa, tetapi Tuhan mengampuninya. Pengampunan seharusnya menghasilkan takut akan Tuhan (Mazmur 130:4). John Calvin menujis, "Kesalehan sejati terdiri… atas gairah yang murni dan benar untuk sungguh-sungguh mengasihi Allah dan benar-benar menghormati-Nya sebagai Tuhan, menganut keadilan-Nya, dan lebih takut untuk menyakiti hati-Nya daripada untuk mati."

Kita dapat melihat keajaiban anugerah, justru sebaliknya, Allah mengumpulkan orang-orang yang “bersayap patah” untuk dibawa terbang tinggi bersama keajaiban anugerah-Nya ketika orang-orang tersebut hidup dalam kesalehan.  Sebut saja Abraham, Musa, Daud, Yunus, Elia, Petrus bahkan Yohanes Markus.  Mereka adalah orang-orang yang tergolong gagal.  Namun anugerah Allah yang membawanya menjadi orang-orang yang dapat terbang tinggi, dengan” sayap yang pernah patah” dan menjadi berkat bagi banyak orang. Kiranya hidup kita bisa mengerjakan keselamatan yang Tuhan beri dengan takut dan gentar.

 

Pertanyaan

Bagaimana cara Anda agar bisa menghargai pengampunan yang Tuhan beri dalam hidup Anda ?