Menyikapi Pedihnya Penantian (2 Samuel 2:1-7)

  • 10 Oct 2021
  • Like Jesus

“Terburu-buru bukanlah jadwal yang tidak teratur; melainkan sikap  hati yang tidak teratur terhadap hal-hal baik yang Tuhan rencangkan”

- Vern Poythress

 

Pernahkah Anda menunggu dalam jangka waktu yang lama untuk sesuatu yang Anda pikir tidak akan pemah Anda dapatkan? Banyak orang menunggu untuk hubungan romantis mereka yang pertama! Jika mereka menunggu cukup lama, mereka mungkin bertanya-tanya tentang daya tarik mereka atau berpikir apa ada yang salah dengan orang lain. Tidak lama kemudian mereka mulai berpikir apa ada yang salah dengan rencana Tuhan bagi mereka. Lalu mereka kehilangan kesabaran, sesudah itu ketidaksabaran mereka berubah. menjadi kepedihan.

Kepedihan ini tidak hanya datang dari penantian akan sebuah hubungan. Hal itu dapat terjadi karena menunggu untuk banyak hal— misalnya menunggu untuk mendengar persetujuan kerjasama dengan rekan bisnis, menunggu usaha yang tidak berkembang-kembang, menunggu untuk diterima di pekerjaan baru, menunggu pasangan hidup, atau menunggu kehadiran buah hati di dalam sebuah keluarga.

Perhatikanlah Daud. la telah menunggu lama sekali untuk menjadi raja Israel. Jangka waktu dari saat Samuel mengurapi dia sebagai raja hingga meninggalnya Saul adalah 20 tahun. Tuhan akhirnya memenuhi janji-Nya.

Daud tahu waktu Tuhan itu sempurna dan Tuhan akan menggenapi janji-Nya pada Daud. la tahu Tuhan benar-benar dapat dipercaya. Belajarlah dari Daud. Tuhan tidak akan mengambil bal-hal yang baik dari Anda. Jangan biarkan ketidaksabaran Anda berubah menjadi kepedihan, Tuhan akan memberi Anda hal-hal yang baik dalam waktu yang tepat. Tak ada yang terlalu besar untuk dicapai Allah, tak ada yang terlalu kecil sehingga luput dari perhatian Allah. Sikap sabar menanti dapat menjadi sebuah kesempatan untuk Anda berdoa.

 

Pertanyaan

Apa yang sedang Anda nantikan saat ini ? Apa yang membuat Anda merasa tidak sabar?