Kita perhatikan bagaimana Tuhan Yesus selalu berkata “damai sejahtera….” dalam setiap perjumpaan dengan murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya (Lukas 24:36; Yohanes 20:19-21). Arti kata damai sejahtera ini merupakan hal yang sangat penting. Setelah Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Dia menujukkan bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya sudah diperdamaikan kembali dengan Allah. Dengan mengerti hal ini Tuhan Yesus mau supaya kita selalu memiliki damai sejahtera dalam hidup ini dalam keadaan apapun. Tuhan Yesus tidak mau kita sebagai komunitas orang percaya terus mengalami ketakutan seperti yang dialami murid-murid-Nya dulu. Mereka merasa ketakutan karena Tuhan Yesus yang menjadi pemimpin dan guru mereka sudah ditangkap dan disalibkan. Mereka takut menghadapi kehidupan ini.
Saat kita menerima damai sejahtera dari Tuhan, kita tidak perlu lagi merasa ketakutan dan gentar menghadapi kehidupan ini. Damai sejahtera yang Tuhan berikan bukan seperti yang dunia berikan (Yohanes 14:27). Damai yang Tuhan berikan tidak bersifat sementara. Jika kita sudah benar-benar merasakan damai sejahtera Tuhan, maka tidak ada satu hal di dunia ini yang dapat menghilangkan damai sejahtera itu. Sekalipun kita mengalami kerugian, kesesakan, aniaya dan penderitaan hidup yang lainnya, damai sejahtera Allah akan selalu ada, ini melebihi segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jadi damai sejahtera yang Tuhan maksud adalah meski kita sedang hidup dalam proses Tuhan, meski terkadang terasa tidak enak keadaanya, tetapi dalam situsai seperti itu kita tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan.
Di dalam Injil Lukas 24:38-39 Tuhan Yesus memperingatkan kepada murid-murid-Nya yang pikirannya dikuasai oleh keraguan dan kegelisahan pada saat Yesus menampakkan diri kepada mereka. Mereka meragukan kuasa Tuhan. Seperti murid-murid Yesus, pikiran kita seringkali juga dikuasai oleh hal-hal yang negatif sehingga kita merasa tidak mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup ini yang akhirnya hal itu mencuri damai sejahtera dari dalam hati kita. Dalam keadaan seperti demikian, kita harus segera mengambil tindakan untuk melawan pikiran-pikiran negatif yang dapat melemahakan iman kita kepada-Nya. Kita harus segera mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan sehingga Firman itu akan membangkitkan iman bahwa di dalam Tuhan Yesus ada pertolongan dalam segala keadaan. Dengan demikian hati kita akan tetap mengalami ketenangan meskipun di tengah badai kehidupan dan damai sejahtera Tuhan yang melampaui segala akal akan tetap memelihara hati dan pikiran kita. Dan percayalah ketika kita tetap mempercayai Allah dalam segala keadaan maka bukan hanya ketenangan atau damai yang kita rasakan tetapi mujizat Tuhan pasti akan kita alami. Saat ini sebagai komunitas orang percaya hal apakah yang sedang mencuri damai sejahtera dari hati kita? Sakit penyakit? Persoalan rumah tangga? Persoalan ekonomi? Masalah pekerjaan atau masalah yang lain? Jangan biarkan itu berlarut-larut. Mari segera ambil langkah untuk berdoa dan mempercayai janji-janji Firman-Nya. Maka damai sejahtera Tuhan akan kembali melingkupi hati kita dan mujizat-Nya pasti akan dinyatakan. Amen.