Kemurahan

  • 01 Feb 2015
  • Hidup yang Menghasilkan Buah

Tinggal di dalam Kristus membuat kita semakin mengenal pribadi dan karakter-Nya.  Dan semakin kita hidup melekat kepada-Nya maka kehidupan kita akan semakin menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23).  Kemurahan adalah salah satu buah Roh yang harus kita hasilkan.  Buah Roh ‘kemurahan’ diterjemahkan dari kata “Khrestotes”.  Pada prinsipnya khrestotes berkaitan dengan kemurahan Allah.  Roma 2:4 menyatakan “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya?  Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”.  Ayat ini menunjuk kepada kemurahan Allah, di mana kemurahan yang Allah berikan di sini berbicara mengenai pengampunan-Nya kepada umat-Nya.  Jadi maksud kemurahan Allah ialah menuntun kita kepada sikap pertobatan.  Dengan demikian kemurahan Allah yang kita terima bukan karena hasil perbuatan baik, jasa atau amal yang kita lakukan, tetapi hanya karena anugerah Allah semata-mata.  Hal ini sejajar dengan apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam Efesus 2:8-9 yang berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”.  Tetapi sekalipun demikian hal yang perlu kita ingat adalah bahwa kemurahan Allah yang kita terima juga merupakan panggilan bagi kita untuk melaksanakan kemurahan Allah dalam hidup kita kepada sesama.

Sebagaimana Allah bermurah hati kepada kita, maka kita pun dipanggil untuk bermurah hati kepada sesama yaitu dengan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepadaNya (Roma 12:1).  Kemudian di dalam Roma 12:8 mengatakan “Jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.  Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita”.  Kemurahan merupakan perbuatan baik kepada semua orang.  Namun kebanyakan orang berbuat baik hanya kepada orang yang baik kepadanya saja.  Atau seseorang berbuat baik hanya kepada orang yang membutuhkan saja.  Lalu pernahkah kita melakukan kebaikan untuk orang yang seharusnya tidak layak untuk menerimanya?  Allah secara Pribadi telah menunjukkan kemurahan bagi kita orang yang berdosa.  Kita yang sesungguhnya tidak layak menerima keselamatan, dengan penuh kasih memberikan kasih karunia dan menyelamatkan kita (Efesus 2:8-9).

            Marilah kita terus melekat kepada Tuhan kita agar kemurahan Allah yang kita terima memampukan hidup kita  menghasilkan kemurahan bagi orang lain.  Firman Tuhan di dalam Matius 5:7 mengatakan kepada kita, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”.  Orang yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah.  Percayalah bahwa dengan menunjukkkan kemurahan kepada orang lain, maka kita sendiri akan beroleh kemurahan dari Allah.