Fokus Pada Garis Akhir (Yosua 14:1-15)

  • 25 Jul 2021
  • Like Jesus

“Alkitab memberi tahu kita bahwa Yesus Kristus datang untuk melakukan tiga hal. Dia datang agar masa lalu kita diampuni, kita mendapatkan tujuan untuk hidup, dan rumah di surga."

- Rick Warren

 

Dalam suatu perlombaan, permulaan yang baik itu penting, tetapi tidak sepenting mengakhiri dengan baik. Kebenaran yang serupa juga terjadi dalam kehidupan rohani kita. Orang pada umumnya tidak akan peduli bagaimana kita memulainya; mereka mengingat bagaimana kita mengakhirinya. Seperti menonton pertandingan sepak bola. Kalau tim favorit Anda menang dibabak awal tetapi akhirnya kalah, Anda mungkin tidak akan mengingat bahwa tim favorit Anda yang memasukkan gol terlebih dahulu; yang Anda ingat adalah hasil akhirnya. Ada sesuatu yang harus kita pikirkan.

Anda mengawali dengan sangat baik. Kenyataan bahwa Anda membaca Alkitab dan beribadah secara komunal dan individu menunjukkan bahwa Anda mempunyai komitmen yang kuat kepada Tuhan. la bekerja dalam kehidupan Anda secara diam-diam, dengan pasti, dengan setia, setiap hari untuk membangun Anda menjadi orang yang dinamis yang dapat la pakai menjadi alat-Nya. Anda telah melalui rintangan awal kerohanian.

Tetapi kehidupan kekristenan tidaklah seperti lari cepat; tetapi lari maraton. Banyak orang yang mempunyai permulaan yang baik, tetapi dalam perjalanan selanjutnya tersandung dan terjatuh. Banyak orang Kristen yang menyimpang karena godaan yang dunia tawarkan kepada mereka, yang melunturkan iman dan menjauhkan mereka dari Kristus (Yohanes 6:66).

Puji Tuhan untuk apa yang diteladankan oleh Kaleb! Dalam Yosua 14:10-12, Kaleb mengingatkan Yosua bahwa ia adalah satu dari dua orang yang mengambil sikap kurang populer melawan orang banyak demi Allah, la tidak pernah kompromi dengan komitmennya walaupun dalam keadaan tertekan. Empat puluh lima tahun kemudian, ia masih tetap kuat. Ia ingin mengalahkan pegunungan bagi Allah—bagian dari tanah perjanjian yang terberat secara fisik dan sangat menantang secara militer. Kaleb berusaha sesuatu yang secara manusiawi mustahil. Jika Allah tidak menyertai dia, ia pasti gagal. Tetapi dengan percaya diri ia menyatakan bahwa "jika Allah bersama aku, aku akan menghalau mereka keluar". Kaleb mengakhirinya dengan hebat.

 

Pertanyaan

Maukah Anda seperti Kaleb ?. Mengakhiri hidup Anda dengan hebat bersama dengan Tuhan ?