Damai Sejahtera

  • 11 Jan 2015
  • Hidup yang Menghasilkan Buah

Tuhan menginginkan agar kehidupan kita sebagai orang percaya memiliki buah Roh yaitu damai sejahtera (Galatia 5:22) dan  mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera (Roma 14:19).

a.   Memiliki Buah Roh yaitu Damai Sejahtera (Galatia 5:22)

Kata “damai sejahtera”  dalam bahasa Yunani memakai kata “Eirene” yaitu, ketenangan hati dan pikiran yang berlandaskan pengetahuan bahwa semua baik di antara orang percaya dengan Bapa-Nya di Sorga (Roma 15:33; Filipi 4:7).  Ketika orang percaya tinggal di dalam Kristus dan Firman-Nya (Yohanes 15:7) maka damai sejahtera Allah akan membanjiri jiwa kita dalam keadaaan bagaimanapun.  Damai sejahtera ini adalah kesentosaan batin yang di bawa oleh Roh Kudus yang meliputi keyakinan yang teguh bahwa Tuhan Yesus dekat dan bahwa kasih Allah akan bekerja dalam kehidupan kita dalam segala keadaan untuk kebaikan kita (Roma 8:28).  Terkadang dalam menghadapi persoalan, masalah, tekanan dan tantangan hidup membuat hati kita tidak damai sejahtera.  Tetapi kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena janji-Nya meneguhkan hati kita (Matius 6:25-34).  Saat kita menghadapi masa-masa sulit Tuhan berjanji menolong kita.  Oleh sebab itulah Firman Tuhan dalam Filipi 4:6 mengatakan agar kita jangan kuatir tentang apapun juga sebab kita memiliki Tuhan yang kepada-Nya kita dapat menyatakan segala sesuatu dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur maka, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:7).  Bila kita menyerahkan segala kesusahan kita di hadapan Allah dalam doa, maka damai sejahtera itu akan mengawali pintu hati dan pikiran kita, sambil mencegah kesusahan dan dukacita hidup ini yang mengganggu kehidupan dan meruntuhkan harapan kita.  Dengan demikian kita akan merasa aman dan bersukacita di dalam Tuhan.

Selain karena persoalan, tekanan dan tantangan hidup, kadangkala manusia mengalami kehilangan damai sejahtera dalam hidupnya karena tindakan yang dilakukan melanggar Firman Tuhan.  Ketidaktaatan akan Firman Tuhan membuat damai sejahtera lenyap.  Hidup menghasilkan buah karena kita tinggal di dalam Firman-Nya dan Firman-Nya tinggal di dalam kita.  Jika tidak demikian maka kita akan kehilangan damai sejahtera.  Sebab itu marilah kita hidup dalam ketaatan akan Firman Tuhan.

b.  Mengejar Damai Sejahtera  (Roma 14:19)

Jika hati kita dipenuhi dengan damai sejahtera maka kita pasti akan mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera di sekeliling kita.  Damai di lingkungan sekitar kita, pekerjaan kita, pelayanan kita maupun damai dalam hubungan kita dengan orang lain.  Kita harus berusaha meraih damai sejahtera itu. Bagaimana caranya?  Harus memiliki kerendahan hati, kesabaran dan kasih.  Ketika kita memiliki persoalan dengan orang di sekitar kita apa yang akan kita lakukan?  Meluapkan amarah dan memendam sakit hati?  Atau mengejar damai sejahtera dengan merendahkan hati, mengasihi dan mengampuni?  Mari kita praktikkan Firman Tuhan ini, “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” (Roma 14:19).