Damai Di Tengah Penderitaan Hidup

  • 14 Jun 2015
  • Mengalami Hati Yesus

Yohanes 14:27 mengatakan “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.  Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.  Janganlah gelisah dan gentar hatimu”.  Kata “damai sejahtera” dalam Yohanes 14:27 adalah kata “shalom” dalam bahasa Ibrani.  Artinya adalah setiap bagian dari kita, roh, tubuh dan jiwa dalam keadaan baik.  Damai sejahtera yang diberikan Tuhan kepada kita tidak bergantung pada keadaan di sekeliling kita.  Damai itu tetap bekerja sekalipun di tengah badai penderitaan.  Jadi damai bukanlah sesuatu yang di luar yang mempengaruhi di dalam kita.  Tetapi damai itu adalah sesuatu yang ada di dalam kita.  Seseorang yang memiliki damai sejahtera akan tetap bersyukur meskipun berada dalam penderitaan.  Sebab damai sejahtera yang diberikan Tuhan berbeda dengan dunia ini.  Damai di dunia hanyalah semu, tidak abadi dan bergantung kepada keadaan.  Mungkin seseorang merasa damai karena memiliki uang banyak dan jabatan tinggi.  Tetapi adakah yang aman di dunia ini?  Jika ada orang Kristen yang terus mengeluh dan bersungut-sungut saat menghadapi penderitaan berarti mereka belum menerima damai Kristus yang sempurna.  Sebab jika kita telah menerima damai Kristus itu maka sekalipun kita sedang ada dalam penderitaan hidup, kita akan tetap mengalami damai sejahtera dan masalah yang datang tidak akan menggoyahkan iman kita.

Alkitab adalah dasar untuk damai sejahtera.  Hal ini meningkatkan kepercayaan dan kebersandaran kita pada kebaikan Tuhan.  Kita meyakini bahwa Dia menepati janji-janji-Nya dan mengingatkan pada kita akan kedaulatan-Nya atas setiap situasi yang kita hadapi.  Dalam segala situasi, termasuk penderitaan yang kita alami, Firman-Nya mengatakan bahwa “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).  Bagian ini sangat menghibur anak-anak Tuhan ketika sedang menghadapi penderitaan hidup.  Melalui ayat ini kita memiliki keyakinan yang teguh bahwa Yesus dekat dan bahwa kasih Allah akan bekerja dalam kehidupan kita demi kebaikan.  Bila kita menyerahkan segala penderitaan kita kepada Allah dalam doa, maka damai sejahtera Allah akan memenuhi hati dan pikiran kita sehingga penderitaan yang kita alami tidak akan mengganggu kehidupan kita dan tidak akan dapat meruntuhkan pengharapan kita di dalam Kristus.

Tetapi sayangnya tidak semua orang Kristen hidup dalam damai sejahtera Allah ini secara konsisten.  Padahal ketika kita mau menyerahkan kendali hidup kita kepada Kristus dan percaya kepada semua rencana-Nya maka kita pasti akan mengalami damai sejahtera daripada-Nya.  Saat kita berseru kepada Allah dari hati yang tinggal di dalam Kristus dan Firman-Nya (Yohanes 15:7), maka damai sejahtera Allah akan membanjiri jiwa kita meskipun ada dalam penderitaan.