Tindakan Saya Menyatakan Apa Yang Saya Percayai

  • 22 Oct 2017
  • Like Jesus

Respon dan tindakan kita terhadap ajakan Allah menunjukkan apa yang kita percaya tentang Allah. Ketika Allah menyatakan tujuanNya, kita pasti mengalami krisis kepercayaan, namun kita harus tetap mengambil keputusan dan keputusan yang kita ambil itu akan dilihat dunia mengenai apa yang sebenarnya kita percayai tentang Allah. Contoh, Daud mengalami krisis kepercayaan saat Allah menuntun dia ke medan peperangan melawan bangsa Filistin (I Samuel 17). Namun respon Daud menunjukkan percayanya kepada Allah. Daun bertindak dengan iman bahwa Tuhan pasti akan menyerahkan dan mengalahkan Goliat tentara Filistin ke tangannya (I Samuel 17:45-47). Dan benar Daud membunuh Goliat, dan Israel mendapatkan kemenangan. Pernyataan Daud menunjukkan bahwa dia mempercayai Allah sebagai Tuhan yang hidup dan Pembebasnya. Daud menyatakan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan Dia akan membela pasukan Israel. Tindakan Daud sejalan dengan keyakinannya akan Allah sesuai apa yang dia katakan.

Bagaimana dengan kita saat ini? Saat kita diperhadapkan oleh situasi atau keadaan yang sulit? Apakah kita memiliki iman untuk mempercayai bahwa Allah sanggup melakukan hal yang mustahil? Seringkali keyakinan kita akan Allah dibatasi oleh pemikiran manusiawi kita. Sehingga pada saat kita diperhadapkan kepada situasi yang sulit, kita mengalami krisis kepercayaan. Kita mulai meragukan kuasa Allah. Lalu kita mengambil keputusan berjalan dengan mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain. Padahal ketika kita mengambil keputusan tersebut, kita tidak akan pernah mengalami kuasa Allah bekerja atas hidup kita. Tindakan menunjukkan apa yang kita percayai dan yang tidak kita percayai tentang Allah. Ketika kita membuat keputusan di masa krisis kepercayaan, kita sebenarnya sedang menyatakan sesuatu yang lebih dalam tentang keyakinan kita akan Allah dibanding tentang keyakinan kita akan kekuatan dan kemampuan kita sendiri sebagai manusia yang sangat terbatas.

Ketika kita mengaku sebagai orang percaya, namun tidak mempercayai kuasa Allah, sebenarnya itu adalah tindakan yang tidak beralasan. Karena telah banyak perbuatan ajaib yang telah Ia lakukan sepanjang hidup kita. Bukankah selama ini kita telah mengalami banyak pertolongan dan kebaikan Tuhan. Tetapi saat kita diperhadapkan kembali kepada situasi yang sulit, mengapa kita kembali meragukanNya? Ketika kita mengatakan kita beriman kepada Tuhan, tetapi mengapa tindakan kita justru menunjukkan bahwa sebenarnya kita tidak mempercayaiNya? Tindakan kita sebenarnya menunjukkan kepercayaan kita kepadaNya. Iman dan tindakan itu harus sejalan. Dengan demikian kita akan melihat kuasaNya dinyatakan atas hidup kita dan orang lainpun akan mengenalNya.