Manusia Dan Penginjilan

  • 02 Feb 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Di dalam Injil Matius 9:36 menyatakan bahwa, “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”.  Kalau kita membaca ayat-ayat sebelumnya memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan Yesus telah bergaul dengan orang-orang tersebut.  Ia  mengajar, berkotbah dan menyembuhkan orang-orang yang sakit.  Pada saat Tuhan Yesus bergaul dengan mereka, reaksi-Nya adalah: “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan”.  Itulah sikap hati Yesus melihat manusia.  Oleh sebab itulah Ia juga menginginkan agar kita memiliki rasa belas kasihan yang sama setiap kali melihat orang lain yang membutuhkan pertolongan dan keselamatan.

Apabila kita melihat orang lain di sekitar kita tidak seperti cara Tuhan melihat mereka, kita bisa kehilangan kesempatan untuk membantu mereka.  Alkitab mengatakan, “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (I Timotius 2:3-4).  Keselamatan datang sebagai ajakan yang bersifat universal, maksudnya untuk semua orang.  Ini adalah isi hati Tuhan sendiri yang terdalam yaitu agar setiap orang diselamatkan (II Petrus 3:9).  Apabila kita sudah tahu ini adalah isi hati Tuhan bagi setiap orang, bagaimana kita sebagai orang percaya?  Adakah kita memiliki isi hati Tuhan yang merindukan setiap orang yang belum percaya menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus?  Mungkin saja itu keluarga kita, teman, sahabat atau tetangga kita.  Apa yang sudah kita lakukan bagi mereka? Sudahkan kita menginjili mereka?  Penginjilan berarti memberitakan kabar keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus kepada orang yang belum percaya.  Jadi waktu kita menginjil fokus pemberitaannya adalah pribadi Yesus dan tawaran keselamatan-Nya.

Semua orang percaya harus menginjil.  Ini adalah perintah atau Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:19-20). Dan ketika kita melaksanakannya maka janji-Nya bagi kita, seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.  Ini adalah jaminan untuk langkah penginjilan yang kita lakukan.  Ayat ini adalah kunci untuk mengalami penuaian jiwa.  Dan tujuan ayat ini adalah menunjukkan kepada kita bahwa setiap orang percaya yang telah dibaptis Roh Kudus diberi-Nya kuasa untuk bersaksi kepada jiwa yang belum diselamatkan, sehingga orang yang kita injili dapat mengerti lalu mereka percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.  Langkah berikutnya kita ajarkan mereka bagaimana harus hidup taat kepada perintah-Nya.  Hasilnya ialah bahwa Kristus dikenal, dikasihi, dipuji dan dijadikan Tuhan atas hidup-Nya.  Ayat ini bukan hanya memberikan kuasa untuk penginjilan saja, tetapi Roh Kudus juga meningkatkan keefektifan kesaksian kita melalui buah kehidupan kita yang semakin seperti Yesus. Melalui hidup kita nama Tuhan dipermuliakan.  

Mari kita segera menginjil agar setiap orang yang belum percaya kepada-Nya mendengar berita Injil dan akan semakin banyak jiwa datang kepada Yesus Tuhan.