Allah Bekerja Melalui Hamba-Nya

  • 23 Apr 2017
  • Like Jesus

Semua orang percaya adalah hamba Allah, artinya setiap kita dipanggil untuk melayani-Nya.  Dan sebagai hamba kita harus belajar melayani dengan benar.  Dalam I Korintus 7:22, dikatakan, “Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan.  Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya”.  Kata “hamba” dalam bahasa aslinya ditulis dengan kata “doulos” mempunyai arti, hamba atau budak.  Dari dua arti kata ini mengandung arti seorang budak sama sekali tidak mempunyai hak apapun juga, dan hidupnya hanya oleh anugerah-Nya dan dituntut untuk memuliakan-Nya sebagai Tuhan atau Tuan.  Ini berbicara tentang sebuah pengabdian dan pengabdian yang berkualitas harus dijalani dengan sikap setia.  Ini artinya sebagai orang percaya kita adalah hamba atau budak dari Tuhan, dan kita diminta untuk setia kepada-Nya, bahkan setia sampai mati.  Tuhan adalah Tuan kita.

Allah selalu ingin menyatakan pekerjaan-Nya melalui orang-orang percaya yang adalah hamba-Nya.  Ini berarti Allah mengundang kita untuk terlibat dalam karya-karya-Nya.  Ajakan Allah untuk bekerja sama Dia akan selalu membawa kita pada sebuah krisis kepercayaan yang menuntut iman dan perbuatan.  Mungkin kita merasa bukan siapa-siapa.  Bahkan mungkin muncul pertanyaan, “siapa saya? Dan benarkah Allah mau memakai hamba-Nya untuk bergabung dan bekerja sama untuk terlibat dalam karya-Nya bagi dunia?  Tetapi memang benar, inilah yang Tuhan mau, menjadikan kita yang adalah hamba-Nya menjadi rekan sekerja.  Kita tentunya harus membuat penyesuaian besar dalam hidup kita untuk bergabung dalam pekerjaan Tuhan.  Tetapi yang penting taat saja.  Maka ketika kita belajar taat kepada-Nya maka Dia akan menyatakan karya-Nya melalui kita.  Allah dapat melakukan hal luar biasa melalui orang biasa yang mau bersungguh-sungguh kepada-Nya.  Allah mau memakai hidup kita sebagai hamba-Nya untuk menyatakan karya-Nya bagi dunia.  Allah bisa melakukan apapun yang Dia suka dengan orang biasa yang bersungguh-sungguh mau melayani-Nya.

Dalam Wahyu 22:12 berkata, "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya”.  Sebagai hamba Tuhan marilah kita berdiri teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.  Sebab kita tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kita tidak sia-sia (I Korintus 15:58).