Mencari Titik Temu

  • GSJA Eben Haezer
  • 17 Feb 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Kisah Para Rasul 17:22-23

Ada 2 pelajaran penting dari ayat-ayat.  Yang pertama, Rasul Paulus mendekatkan dirinya dengan kepercayaan orang-orang yang hendak diinjilinya.  “Aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa (religius).  Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan ...” Dalam menginjili, sebaiknya juga mempelajari tentang kepercayaan dan kebiasaan orang-orang yang ingin dijangkau.  Mempelajari Alquran dan bagian-bagian penting dari hadis akan sangat menolong untuk dapat menjalin komunikasi dengan lebih sensitif, efektif, dan cerdas.  Pelajaran yang kedua adalah perlunya mencari kesamaan titik awal, terutama ajaran-ajaran yang sejalan dengan keyakinan dasar kita dan ajaran Kitab Suci.  Saat kita dapat membangun titik awal yang sama, maka kita akan dapat mendengar dengan lebih baik dan juga menyatakan kebenaran Injil yang berbeda dari apa yang sebelumnya mereka percayai tentang Injil.  Dengan demikian, kita dapat berkata seperti Rasul Paulus, “Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.”