Ester (4:1)-(5:14);

Kesedihan yang tak tertahankan. Krisis tidak membentuk watak orang; krisis menunjukkan bagaimana sesungguhnya watak seseorang. Meskipun bisa mengundang bahaya, Mordekhai secara terbuka menunjukkan kesedihannya dan membiarkan orang-orang mengetahui posisinya. Ia tidak mau berdiam diri dan berpangku tangan ketika para penguasa hendak membunuh orang-orang yang tak berdosa, termasuk anak-anak. Raja yang tak dapat diakses. Raja-raja negeri Timur seharusnya hanya mendengar berita-berita baik; mereka memerintah dalam dunia ilusi, terlindung dari realitas. Bahkan, ratu pun harus mendapat izin untuk berbicara kepadanya! Betapa berbedanya dengan Raja dari segala raja. Dia telah mengenakan kain kabung tanda dukacita, Dia tahu apa yang kita rasakan, dan Dia memberi kita akses bebas untuk menghadap ke takhta-Nya (Ibrani 10-.19-22). Namun seringkali akses bebas itu tidak kita pergunakan secara maksimal didalam kehidupan kita.