Tubuh Kemuliaan

  • GSJA Eben Haezer
  • 26 Jan 2017
  • Mengalami Hati Yesus

Filipi 3:20-21

Penaklukan Kristus atas maut juga menunjukkan hakikat kebangkitan.  Pertama, Tuhan yang sudah bangkit bukanlah mayat yang dipulihkan.  Ia dibangkitkan ke suatu tingkat kehidupan yang sama sekali baru, “hidup sampai selama-lamanya” (Wahyu 1:8).  Kedua, pengharapan kristiani kita atas kebangkitan bukanlah semata kelangsungan hidup roh.  “Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Lukas 24:39).  Jadi, Tuhan sudah bangkit bukanlah mayat yang hidup kembali atau hantu yang immaterial.  Sebaliknya, Ia telah dibangkitkan dari maut dan sekaligus telah diubah ke dalam suatu wujud baru untuk pribadi-Nya.  Di satu sisi luka-luka masih ada di tangan, kaki, dan lambung-Nya, dan Maria Magdalena mengenali suara-Nya.  Di sisi lain, tubuh-Nya menembus kain kafan, keluar dari kubur tertutup, dan menembus pintu-pintu yang terkunci.  Rasul Paulus menuliskan kombinasi ini melalui hubungan antar benih dan bunga.  Setiap benih menghasilkan bunganya sendiri.  Dari benih kecil yang tidak menarik, akan bersemi bunga yang harum, berwarna, dan elegan.  “Demikianlah halnya dengan kebangkitan orang mati” (I Korintus 15:42).