92:13
Tekanan dari luar akan membuat benih mengakar kuat ke bawah. Pohon korma perlu ditanam di kedalaman 2 meter dan jarak 10 meter. Jadi kalau menanam pohon korma di ember, jangan mimpi akan tumbuh. Bahkan dalam 1 hektar maksimal yang bisa ditanam adalah 100 pohon karena perlu jarak. Saat menanam pohon korma, begitu benih itu ditanam maka di atasnya akan ditaruh batu yang besar dan berat supaya bisa mengakar lebih dalam terlebih dahulu. Ketika akar itu menemukan sumber air maka tunas pohon korma mulai menggeser batu yang besar dan berat di atasnya. Begitu banyak orang yang ingin cepat muncul di luar tanpa berakar. Untuk berakar ke bawah dengan kuat kita harus seperti pohon korma yang ditekan dari atas. Kedalaman menentukan ketinggian. Orang yang punya karunia dan melayani dengan semangat tetapi kalau belum mengalami tekanan yang berat biasanya gampang jatuh dalam dosa dan gagal. Tanpa tekanan akan membuat rapuh. Tanda kedewasaan adalah kemampuan menghadapi dan mengatasi konflik. Semakin berat beban yang ditaruh di atas benih korma maka pohon korma itu akan semakin kuat dan akan mengahasilkan buah yang paling baik dan manis.
Buah Yang Dapat Dinikmati
Filipi 1:22.segala sesuatu yang diciptakan didunia ini selalu dilengkapi dengan tujuan. Namun tidak semua menyadari dan memahami tujuan mereka hadir didunia ini. Sebagai orang-orang yang dipilih oleh Tuhan, sudah pasti ada tujuan yang Tuhan kehendaki agar kita lakukan. Segala sesuatu yang kita kerjakan hendaknya berpusat pada tujuan yang sudah Allah rancangkan bahwa setiap kita yang hidup di dunia ini harus bekerja untuk menghasilkan buah yang dapat dinikmati oleh orang lain. Tidak ada petani yang bangga dengan hasil tananmannya yang lebat, dan hanya bisa dilihat namun tidak dapat dinikmati. Orang dapat menilai kita penuh dengan kasih bukan hanya pada saat kita berbicara dan memperlihatkan kasih tersebut, tetapi yang terpenting adalah orang dapat merasakan kasih tersebut. Kasih dapat kita berikan melaluhi kehidupan kita dengan cara memberikan perhatian dan kepedulian terhadap sesame dalam persekutuan yang manis bersama Tuhan.
Generasi Penghasil Buah (Pemuridan)
Ulangan 31:7-8. Dalam hidup ini diperlukan regenerasi bagi kelestarian suatu budaya. Sebagaimana yang kita amati ada sanggar-sanggar yang didirikan untuk pelestarian suatu seni budaya tertentu. Sebagai generasi ilahi yang telah lahir baru kita tidak boleh berhenti dengan menikmati anugerah keselamatan kehidupan yang menghasilkan buah saja, tetapi kita punya tanggung jawab untuk melestarikan gaya hidup yang menghasilkan buah pada generasi berikutnya, agar merekapun dapat mengajarkan pada angkatan mereka. Sehingga buah-buah itu dapat dirasakan dan nama Tuhan akan selalu dipermuliakan dari generasi ini pada generasi berikutnya.
Dialah Sumber segalanya
Yohanes 15:4. Ajakan untuk tinggal di dalam Dia, merupakan arahan langsung yang dipertegas oleh Yesus sendiri, bahwa hanya di dalam kebenaran-Nya setiap orang percaya dapat menghasilkan segala yang benar. Pelayanan yang bersumber pada kebenaran Yesus sebagai Allah yang mampu melalukan segala sesuatu, melepaskan setiap orang percaya dari naluri diri akan kemampuan dan kelemahannya. Hanya dengan berfokus pada Yesus, maka orang percaya dapat menunaikan tugasnya sesuai dengan kehendak Allah.
Dekat Pada Salib
1 Korintus 6:20. Jika tetap mendekat pada salib dan pada Yesus Kristus yang mati di sana, bangkit dan hidup selamanya, kita tak akan pernah melewatkan apa yang Dia berikan bagi kita di sana: segalanya. Dan jika kita ingat hal itu, kita akan selalu ingat untuk mengampuni, kita tak akan pernah kuatir member, kita telah menemukan jalan kehidupan. Kita tidak akan hitung-hitungan dengan Tuhan akan segala yang Ia minta untuk kita lakukan. Tidak ada sesuatu yang terlampau sedikit atau terlampau banyak untuk kita lakukan bagi Dia sebab segalanya kita lihat dengan cara pandang berbeda melauhi salib-Nya. Dengan demikian buah kehidupan kita akan benar-benar Nampak dan dapat dinikamati oleh orang lain.
Aku Mau
Yesaya 6:8. Sangat jelas bahwa tidak mungkin kita dapat menghasilkan buah apabila kita tidak melekat pada poko anggur tersebut. Namun di sini bukan soal bisa atau tidak bisa menghasilkan buah, tetapi sola mau atau tidak mau menghasilkan buah. Kalau dalam kitab Yesaya ini, Allah bertanya kepada Yesaya, siapakah yang akan Ia utus, dan Yesaya menjawab “Ini aku, utuslah aku”. Seandainya Allah bertanya kepada kita