Filipi 4:5

Ketika Yesus sedang berada di daerah Tirus dan Sidon, Ia bertemu dengan seorang perempuan Kanaan yang sedang membutuhkan pertolongan-Nya.  Dalam budaya Yahudi, tidaklah baik bagi orang Yahudi untuk bergaul dengan orang non-Yahudi.  Akan tetapi, sekalipun budaya yang berlaku pada saat itu membatasi pergaulan orang Yahudi dengan orang non-Yahudi, bukan berarti Tuhan Yesus tidak mau menolong perempuan Kanaan tersebut.  Kebaikan Tuhan Yesus tercermin dalam tindakannya yang menyembuhkan anak perempuan Kanaan tersebut.  Kebaikan tidaklah dapat dikatakan kebaikan apabila hanya sebatas balas budi.  Kebaikan yang sejati adalah kebaikan seperti yang ditunjukkan Yesus.  Siapapun yang datang kepada-Nya, senantiasa ditolong-Nya.  Hendaklah kebaikan Yesus juga ada di dalam kita, sehingga kita tidak membeda-bedakan orang dalam berbuat baik.  Siapapun yang membutuhkan pertolongan, maka kita bersedia melakukannya.