Penyerahan Diri

  • GSJA Eben Haezer
  • 24 Mar 2016
  • Mengalami Hati Yesus

Markus 14:36

Teladan terbesar dari penyerahan diri adalah Yesus.  Malam sebelum Dia disalibkan, Yesus menyerahkan Diri-Nya kepada kehendak Allah.  Yesus tidak berdoa, “Allah, jika Engkau mampu menyingkirkan penderitaan ini, lakukanlah.”  Dia yakin bahwa Allah bisa melakukan apapun.  Sebaliknya, Dia berdoa, “Allah, jika ada dalam kehendak-Mu untuk menyingkirkan penderitaan ini, lakukanlah.  Tetapi jika penderitaan ini menggenapi tujuan-Mu, itulah yang aku inginkan juga.”  Penyerahan diri yang tulus berkata, “Bapa, jika masalah, penderitaan, sakit penyakit atau situasi ini diperlukan untuk memenuhi tujuan dan kemuliaan-Mu di dalam kehidupanku atau orang lain, janganlah singkirkan itu.”  Tingkat kedewasaan ini tidak datang dengan mudah.  Dalam kasus Yesus, Dia begitu banyak menderita atas rencana Allah, sehingga Dia berkeringat seperti tetesan darah.  Berserah diri adalah pekerjaan yang berat.  Dalam kasus kita, berserah diri merupakan peperangan sengit melawan sifat kita yang mementingkan diri sendiri.