I Korintus 9:19-23
Rasul Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain. Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain, supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat pemberitaan Injil (ayat 12). Ini tidak berarti bahwa Rasul Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka (Galatia 1:8-10). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat terhambat (8:1).