II Korintus 1:8-10
Seorang percaya yang setia, yang hidup dalam persekutuan yang taat dengan Kristus dan dikasihi oleh-Nya, bisa saja mengalami pengalaman yang melibatkan bahaya, ketakutan serta keputusasaan, dan dapat menghadapi keadaan yang melebihi kekuatan dan daya tahan manusia. Ketika kesukaran yang berat menimpa kehidupan kita, kita tidak perlu merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia telah berhenti mengasihi kita. Sebaliknya, kita harus ingat bahwa hal-hal demikian telah terjadi kepada para hamba Alalh yang setia dalam masa Perjanjian Baru. Allah mengizinkan pencobaan yang hebat ini supaya Kristus menjadi dekat dan sementara kita memandang-Nya dengan iman, Dia akan memberikan kasih karunia-Nya yang akan menuntun kita kepada kemenangan (2:14; 12:7-10; 13:4).