Galatia 5:19-21
Kita semua memiliki hawa nafsu jahat, dan kita tidak bisa mengabaikan nafsu tersebut. Agar kita bisa mengikuti tuntunan Roh Kudus, kita harus menghadapi keinginan-keinginan itu dengan tegas (menyalibkan berbagai keinginan itu). Hawa nafsu tersebut termasuk dosa-dosa yang jelas, seperti percabulan dan kegiatan-kegiatan jahat. Juga termasuk dosa-dosa yang tidak terlalu jelas, seperti permusuhan, iri hati, dan ambisi yang egoistis. Orang-orang yang mengabaikan dosa-dosa semacam ini atau yang menolak untuk mengatasinya menunjukkan bahwa mereka belum menerima karunia Roh yang membawa kepada kehidupan yang diubahkan. Untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat, kita perlu meninggalkan dosa-dosa kita dan dengan sukarela, memaku sifat penuh dosa kita di kayu salib. Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita tidak akan pernah melihat jejak nafsu jahat itu lagi. Sebagai orang-orang Krsiten, kita tetap memiliki kapasitas untuk berbuat dosa, tetapi kita telah dimerdekakan dari kuasa dosa dan kita tidak usah lagi menyerah kepadanya. Setiap hari kita harus menyerahkan kecenderungan berdosa kita kepada kendali Allah, setiap hari menyalibkan berbagai kecenderungan itu, dan dari waktu ke waktu menggunakan kuasa Roh untuk mengatasihnya. (5:24)