I Korintus 15:10
Dalam Perjanjian Lama Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah kasih karunia dan kemurahan yang menunjuk kasih kepada umat-Nya bukan karena mereka layak tetapi karena keinginan-Nya sendiri untuk tinggal setia kepada perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Penulis Perjanjian Baru melanjutkan tema ini; kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah melalui Kristus Yesus, yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus, sambil memberikan kemurahan, pengampunan, dan keinginan serta kuasa untuk melakukan kehendak Allah. Seluruh kegiatan kehidupan Kristen dari awal sampai akhir tergantung pada kasih karunia ini. Allah memberikan kasih karunia kepda orang percaya supaya ‘dimerdekakan dari dosa’ (Roma 6:20-22), untuk ‘mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya’ (Filipi 2:13), untuk berdoa (Zakharia 12:10), bertumbuh di dalam Kristus (2 Petrus 3:18), dan bersaksi bagi Kristus (KPR 4:33).