Yehezkiel (33:1-33);

Tuhan itu adil (12-20). Bacalah kembali pasal 18. Di situ Yehezkiel membela keadilan Tuhan dalam menghukum umat-Nya. Ini merupakan seruan untuk bertobat karena Tuhan mau setiap kita memiliki hati yang hancur (Mazmur 51:19) Kita tidak patut menghakimi Tuhan. Sebaliknya, biarkan Dia yang menghakimi kita (lihat Mikha 7:18-19; Ibrani 10:11-18). Tuhan menghakimi (21-29). Selama tujuh tahun, Yehezkiel telah menjadi bisu kalau sedang tidak harus menyampaikan suatu pesan (3:26). Perkataannya tentang Yerusalem sudah digenapi, dan ia dapat berbicara secara normal lagi. Namun, perkataan pertamanya berkaitan dengan dosa bangsa itu! Bagaimana mungkin bangsa itu menyebut Tuhan tidak adil jika jelas-jelas mereka sudah bersalah di hadapan hukum Tuhan? Apakah Anda juga demikian ? menganggap Tuhan tidak adil dalam hidup Anda ? Periksalah diri Anda saat ini ! Apakah hidup Anda masih berkenan dihadapan-Nya ?