I Yohanes 4:8.
Alkitab berkata, “Allah adalah kasih.” Ayat ini tidak berkata Allah memiliki kasih. Dia adalah kasih! Kasih adalah hakikat karakter Allah. Ada kasih yang sempurna dalam persekutuan Trinitas, tetapi Allah ingin menciptakan kita untuk menyatakan kasih-Nya. Allah berfirman, “Dengarkanlah Aku… hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku teap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu” (Yesaya 46:3-4). Seandainya tidak ada Allah, kita semua tentu ada karena ‘kebetulan’, hasil dari kemungkinan acak astronomis di alam semesta. Tetapi yang benar adalah ada Allah yang menjadikan kita untuk suatu alasan, dan kehidupan kita memiliki makna yang luar biasa. Kita menemukan bahwa makna dan tujuan tersebut hanya apabila kita menjadi Allah pokok acuan kehidupan kita.