Ibrani 12:14-15
‘Akar yang pahit’ ini menunjukkan kepada jiwa dan sikap yang ditandai oleh kebencian dan kemarahan yang mendalam. Di dalam ayat ini yang dimaksudkan mungkin adalah sikap dendam yang hebat terhadap didikan Tuhan sebagai ganti dari kepatuhan yang rendah hati terhadap kehendak-Nya bagi kehidupan kita. Sikap kepahitan mungkin juga ditujukan kepada orang-orang tertentu di dalam gereja. Sikap seperti ini akan mencemarkan orang yang bersangkutan, maksudnya: menjadikannya tidak layak menghampiri Allah dalam doa. Kepahitan di kalangan orang percaya dapat menyebar dan mencemarkan banyak orang sambil menghancurkan kekudusan yang ‘tanpanya tak seorang pun dapat melihat Allah’. Karena itu berusahalah …. Kejarlah kekudusan. Menjadi kudus berarti terpisah dari dosa dan dikhusus bagi bagi Allah; itu berarti hidup dekat kepada Allah, menjadi seperti Dia, dan mencari kehadiran, kebenaran, dan persekutuan-Nya dengan sepenuh hati. Dengan demikian tidak akan ada akar pahit di dalam kehidupan kita.